Sabtu, 22 April 2017

Visit Japan Campaign 7 Diary : Berangkat dan tiba di Jepang part 2


Explore Tokyo
Jam 6:00 pagi saya sudah check out dari hotel untuk naik shuttle bus milik hotel menuju bandara Haneda , karena pesawat menuju Fukuoka baru akan berangkat pukul 18:40 ada cukup waktu bagi saya untuk mengunjungi beberapa tempat di Tokyo. Setiba di bandara Haneda domestik saya menitipkan koper saya di bagian penitipan bagasi di terminal 1. Saya dikenakan biaya sebesar 600 Yen karena koper saya berukuran sedang/medium. Tidak jauh dari tempat penitipan bagasi terdapat kombini Lawson sehingga saya dapat membeli onigiri untuk sarapan karena sebelumnya di hotel saya tidak sempat sarapan.  Setelah itu saya menuju ke stasiun metro yang berada di terminal Internasional Haneda , karena saya harus membeli Tokyo Subway pass yang loketnya berada di terminal internasional , untuk pindah dari terminal domestik ke internasional kita bisa naik shuttle bus gratis , jarak dari terminal tersebut lumayan jauh jika harus berjalan kaki.  Saya membeli Tokyo Subway pass seharga 1500 yen dengan masa berlaku 24 jam berikut tiket Keikyu Line return untuk kembali ke Haneda sore harinya.  Karena pass ini khusus untuk turis jadi harus menunjukan paspor ketika membelinya.  Dari Airport Haneda saya menuju ke Shibuya. Untuk pertama kalinya saya merasakan rumitnya transportasi kereta di tokyo yang jalur linenya sangat banyak dan berbeda - beda operator sehingga harus keluar masuk . Sering kali jalannya kecil dan tidak begitu kelihatan jadi sebelum kelewatan harus jalan pelan - pelan dan teliti melihat signboard arah yang dituju. Karena dari bandara harus melalui Keikyu line saya harus turun di stasiun Sengakuji untuk dapat berpindah ke jalur Tokyo Metro yang saya miliki passnya. 





Enjoy Hanami
Dengan modal peta jalur line tokyo metro yang saya dapatkan ketika membeli tiket subway pass , akhirnya saya dapat tiba di stasiun Shibuya dan berfoto di patung Hachiko yang sebelumnya cuma bisa saya lihat di foto teman - teman saya yang pergi ke Jepang. Di situ saya bertemu dengan Pauli-san yang sebelumnya sudah berhubungan melalui email untuk pengurusan keberangkatan saya ke Jepang. Bersama Pauli-san saya menuju ke taman Shinjuku-Gyoen untuk berhanami  bersama Tata-san pemenang campaign Fun Japan ke-5 yang juga sedang berlibur di Jepang bersama keluarganya. Keadaan taman Shinjuku-Gyoen sangat ramai karena memang waktunya bunga sakura bermekaran. sebelum masuk ke taman tas dan bawaan kami diperiksa oleh petugas demi keamanan. Untuk masuk ke taman dikenakan biaya tiket masuk sebesa 200 Yen . Banyak keluarga berpiknik ria di sekitar pohon sakura dengan alas kain terpal yang sudah dipesan jauh - jauh hari sebelumnya. Kami bertiga berfoto bersama dengan latar pepohonan sakura.





Setelah berhanami-ria , saya dan Pauli-san pamit dengan rombongan Tata-san untuk lanjut ke tempat lain. Kami menuju kuil Meiji yang berada di Harajuku . Keadaan sangat ramai sekali saat itu  sehingga saya mengurungkan niat untuk masuk ke dalam tamannya. Tidak jauh dari situ saya dan Pauli-san menuju ke Takeshita street yang juga sangat penuh sesak dengan pengunjung yang berbelanja. Karena hari itu merupakan hari Minggu dan sekolah juga sedang dalam masa liburan sehingga lokasi tersebut sangat ramai dengan orang yang datang. Karena sudah dekat jam makan siang  , saya tidak melewatkan untuk menikmati pangsit Gyoza di Harajaku Gyozaro yang sebelumnya saya peroleh informasinya melalui google dan memiliki review yang bagus. Kebetulan antrian untuk bersantap di restoran tersebut tidak panjang dan saya senang sekali dapat menikmati gyoza yang lezat dan gurih. untuk 6 buah gyoza saya harus membayar sebesar 313 yen.  Karena hanya baru makan gyoza dan belum bikin kenyang, Pauli-san mengajak saya untuk menikmati sushi di  Heiroku Sushi di Omotesando. Untuk pertama kalinya saya menikmati sushi di negara asalnya , rasa ikannya begitu segar dan nikmat, perbedaannya jahe yang biasa saya makan sushi di Indonesia biasanya berwarna merah sedangkan di Jepang berwarna kuning lalu wasabi yang di Jepang juga lebih strong sehingga saya kaget awalnya saat mencobanya.




Setelah makan siang , kami melanjutkan perjalanan ke Tokyo Tourist Information center di Yurakucho untuk mendapatkan hadiah prepaid card yang berisi 1000 Yen yang merupakan campaign dari Fun Japan. Saya harus mengisi sebuah angket berbahasa Indonesia mengenai survey liburan di Jepang.  Di kantor pusat turis tersebut juga terdapat kantor JTB dan toko gift souvenir Woah Japan yang saat itu di Mal Central Park Jakarta  sedang memberikan hadiah gelas kristal kepada pengunjung yang beruntung di pameran travel panorama JTB.  Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Akihabara, setiba di stasiun Akihabara banyak mesin - mesin gashapon dan papan board iklan yang bertemakan anime dan manga. Jalanan di Akihabara saat itu sedang bebas kendaraan bermotor sehingga pengunjung dapat berjalan kaki di tengah jalan. saya mengunjungi toko elektronik Yodobashi yang sebelumnya saya tahu dari web Fun Japan. Saya juga masuk ke toko yang menjual pernak - pernik anime , saya lupa nama tokonya. toko tersebut sangat besar terdiri dari 3 lantai. karena baterai hape saya lowbatt , saya tidak sempat untuk menfotoi benda - benda yang unik yang saya lihat. Yang menjadi perhatiaan saya adalah banyak boneka - boneka totoro dan karakter - karakter kartun Ghibli lainnya dalam ukuran besar. 







Setelah menikmati jalan - jalan di Akihabara dan beristirahat di outlet kopi Starbucks , sudah waktunya saya untuk kembali ke bandara Haneda untuk melanjutkan perjalanan ke Fukuoka. Saya akhirnya berpisah dengan Pauli-san di stasiun Sengakuji.  Dalam waktu yang singkat ini tidak cukup untuk mengekplorasi Tokyo yang begitu luas , masih banyak berbagai tempat yang belum saya kunjungi di Tokyo. Saya memiliki harapan untuk kembali mengunjungi Tokyo tahun depan.

Informasi penitipan bagasi di bandara Haneda domestik : 

Informasi tiket Tokyo Subway Pass : 

Shinjuku-Gyoen :

Harajaku Gyozaro :

 Heiroku Sushi :

Tokyo Tourist Information Center, Yurakucho  : 

Visit Japan Campaign 7 Diary : Berangkat dan tiba di Jepang part 1

The day has come

Hari yang ditunggu - tunggu telah tiba yaitu hari di mana saya akan berangkat ke Jepang. 




Sabtu,1 April pukul 7:30  pagi saya sudah berada di bandara Soekarno-hatta untuk berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia di mana saya akan melanjutkan naik pesawat menuju bandara Haneda , Tokyo . Dari Jakarta ke KL dibutuhkan waktu 2 jam penerbangan. setiba di Malaysia saya harus menunggu kurang lebih 3 jam untuk melanjutkan penerbangan berikutnya ke Haneda. Kejadian lucu saat saya transit di bandara KL yaitu saat saya hendak membeli makanan ternyata uang ringgit Malaysia yang saya bawa dari Indonesia ternyata sudah tidak berlaku lagi karena sudah kelamaan saya simpan bertahun - tahun , untung ada beberapa uang yang masih berlaku yang dapat saya pergunakan untuk membeli roti dan minuman sehingga saya tidak kelaparan selama menunggu pesawat berikutnya. Jarak dari tempat saya turun pesawat dari Jakarta menuju boarding gate pesawat ke Jepang lumayan jauh untungnya koper yang saya bawa sudah otomatis ditransfer ke penerbangan berikutnya sehingga tidak perlu repot lagi untuk ambil dan check - in bagasi. Pada saat menuju gate keberangkatan saya banyak menemui mahasiswa - mahasiswa Indonesia yang berada di Malaysia yang sedang menuju ke Singapura untuk menyaksikan konser Coldplay. Pukul 14:00 waktu Malaysia saya sudah bersiap - siap untuk boarding pesawat ke Haneda. Dari KL ke Haneda perjalanan kurang lebih 7 Jam. Di pesawat saya menghabiskan waktu dengan tidur , makan dan membaca majalah dan buku yang sudah saya siapkan sebelumnya. Pramugari yang bertugas di bagian saya waktu itu orang Jepang yang cantik dan seorang pramugara Korea dengan wajah yang tampan. Saya akhirnya tiba di bandara Haneda pukul  22:00 waktu Jepang . Saat keluar dari terminal menuju tempat menunggu shuttle bus menuju hotel transit saya merasakan dinginnya udara Jepang untuk pertama kalinya yang waktu itu kira - kira suhunya 7 derajat celcius. Di tempat menunggu bus tersebut saya melihat untuk pertama kalinya mesin koin minuman yang umum biasa ditemukan di Jepang. Banyak orang yang membeli minuman di mesin tersebut hanya dengan menempelkan kartu yang saya tahu di kemudian hari bisa dipergunakan juga untuk sarana transportasi di Jepang.





Malam itu saya menginap di hotel Toyoko-Inn Haneda  yang tidak jauh dari bandara Haneda yaitu di daerah bernama Ota , tidak jauh dari hotel tersebut terdapat sebuah gedung yang merupakan kantor dari perusahaan game console SEGA yang merupakan video game yang saya miliki di waktu sekolah dasar , selain SEGA, perusahaan kamera Canon Inc.juga berkantor di daerah ini.  Sebelum beristirahat karena perut saya lapar akibat penerbangan yang cukup lama saya pergi untuk membeli makanan di 7-eleven yang letaknya hanya di seberang hotel. Saat saya berjalan menuju 7-eleven saya sangat terkesima dengan kerapian dan bersihnya jalanan di Tokyo. Meski hari itu sudah subuh masih banyak orang berlalu lalang dengan berjalan kaki maupun bersepeda. Akhirnya perut saya kenyang setelah menyantap oyako-don yang saya beli di 7-eleven yang merupakan kombini pertama saya datangi di Jepang.

Website Bandara Udara Haneda International :

Website Hotel Toyoko-Inn Haneda :





Visit Japan Campaign 7 Diary : The Beginning



Halo teman - teman Fun Japan Indonesia (FJI)  perkenalkan nama saya Vawensa Adipratama , singkatnya saya dipanggil Wensa. Sejak kecil saya senang sekali menonton anime ,film seri robot dan super hero Jepang dan membaca komik dari Jepang. Hal - hal tersebut sangat menumbuhkan kecintaan saya pada budaya Jepang. Bisa pergi ke Jepang merupakan suatu impian terbesar bagi saya. Puji Tuhan di tahun 2017 saya berhasil menjadi pemenang  Fun Japan campaign liburan ke Jepang yang ke-7.








The story begins

Saya mulai mengenal web FJI  kira - kira sejak bulan Maret 2016. Saya sendiri lupa bisa join di FJI dari mana awalnya. kemungkinan besar  karena rekomendasi dari iklan FJI di facebook yang saya klik.. Pada mulanya saya belum begitu paham dengan cara kerja web fun FJI , intinya kalau kita semakin rajin dan aktif di web bisa mendapatkan poin dan naik rangking level membernya. Jumlah poin yang didapatkan bisa digunakan untuk mendapatkan berbagai benefit seperti kupon diskon makan di restoran Jepang serta berbagai macam hadiah menarik yang berkaitan dengan Jepang dan yang paling luar biasa yaitu kesempatan untuk berlibur ke Jepang.   Pada saat campaign ke-5 dimulai saya mulai tahu kalau di FJI ada kontes yang berhadiah jalan - jalan ke Jepang  tapi apa daya saat itu saya belum mempunyai points dan rangking yang cukup untuk ikutan campaignya. Sejak itu baru mulai rajin login web FJI dan sedikit demi sedikit mengumpulkan point dari mengisi kusioner dan survey - survey yang ada di web fun japan.  Di bulan Oktober ketika ada acara gathering FJI saya tertarik untuk ikut acaranya, meski sudah mendaftar pada hari-H ternyata saya berhalangan hadir baru pada gathering di bulan Desember di Shirokuma Grand Indonesia saya baru dapat hadir. Pada gathering tersebut saya mendengar sharing dari Meyri-san , Tata-san serta Alex-san yang merupakan pemenang Fun Japan campaign trip ke Jepang ke 4 , 5 dan 6. Setelah mendengar sharing serta kisah perjuangan mereka memenangkan campaign membuat saya percaya bahwa FJ benar - benar mengirim beberapa orang dari Indonesia untuk berlibur di Jepang dan membakar semangat saya untuk menjadi seperti mereka. Dan kira - kira sebulan setelah gathering tersebut FJI mulai mengadakan campaign liburan ke Jepang yang ke-7 , tujuannya luar biasa ke Kyushu dan Hokkaido , pulau di selatan dan utara Jepang sehingga pemenang bisa merasakan dua musim sekaligus.  Di hari pertama campaign yang mulai dari tanggal 20 Januari 2017 tersebut saya mulai beraksi untuk apply campaign dan mulai mengumpulkan point sebanyak - banyaknya dengan cara mengajak keluarga , teman - teman untuk bergabung untuk register di web FJI , mengikuti survey , belajar bahasa Jepang di artikel word Series dengan menjawab testnya,  memilih article favorit , bermain omikuji serta memberikan komentar dan share artikel FJI di sosial media, tak lupa saya hadir di acara gathering Fun Japan. Saat saya membaca artikel di FJI dan melihat komentar - komentarnya  banyak sekali terlihat antusiasme para member Fun Japan yang ingin menjadi pemenang campaign dilihat dari aktifnya mereka dalam mengisi komentar pada artikel - artikel di web Fun Japan dari yang isinya dari yang tidak nyambung dengan isi artikel sampai yg isinya cuma singkat - singkat seadanya saja , saran saya sebaiknya menulis komentar sesuai dengan isi artikel , bukan nyepam karena cuma pengen ingin dapet poin, tulislah komentar yang baik dan nyaman dibaca semua orang. Saya sendiri tidak ingat berapa poin yang saya berhasil kumpulkan totalnya, saya hanya fokus untuk dapat point sebanyak - banyaknya dan saya gunakan untuk apply campaign sampai hari terakhir campaign di tanggal 28 Februari 2017. Di hari terakhir campaign saya hanya bisa pasrah moga - moga saya bisa keluar sebagai pemenang karena sangking kompetitifnya para member FJI yang aktif mengumpulkan point melalui komentar.



The struggle is not over yet

Pada hari selasa 7 Maret 2017 saya mendapat email yang menyatakan saya sebagai pemenang visit japan campaign ke 7. Rasanya seperti tidak percaya dan seperti mimpi saat membaca email tersebut. Impian untuk pergi ke Jepang menjadi kenyataan. Ternyata perjuangan saya belum selesai saya masih harus  mengurus perpanjangan  paspor dan mengurus visa Jepang . Tanpa dua hal tersebut kemenangan saya sia - sia.  Besok paginya 8 Maret 2017 , saya datang pagi - pagi di Imigrasi Jakarta utara pada pukul 4 pagi , iya engga bohong bener subuh jam 4 pagi , saat itu sudah ada 1 wanita yang menunggu di pintu kantor imigrasi yang belum dibuka. Menurut wanita tersebut dia sudah datang kemarinnya  dari pukul 6:00 pagi yang menurut dia antriannya lumayan panjang , karena ada kurang dokumen yang dibutuhkan makanya dia datang lagi lebih awal dengan harapan bisa beres lebih awal. Nomor antrian baru dibagikan pukul 6:30 pagi dan pelayanan imigrasi baru mulai pukul 8:00 pagi. Awalnya saya berharap bisa mendapatkah paspor elektronik supaya mengurus visa Jepang-nya bisa bebas visa dan lebih cepat dan mudah registrasinya ternyata menurut pihak imigrasi paspor elektronik mengalami kendala sehingga jika saya tetap mau dapet e-paspor waktu jadinya tidak pasti dan kemungkinan bisa sebulan lebih , padahal di awal April saya harus sudah berangkat ke Jepang , mau tidak mau saya mengajukan paspor biasa. Setelah 4 hari kerja paspor saya beres dan akhirnya pihak Fun Japan bisa membookingkan saya flight ke Jepang.  Babak kedua dimulai yaitu mengurus visa ke Jepang. Karena bukan e-paspor saya harus mengajukan visa Jepang secara reguler , sebelum saya ke kedutaan besar Jepang yang berada di jalan Thamrin saya mengecek terlebih dahulu dokumen yang harus disiapkan di website kedutaan Jepang. Tanggal 22 Maret 2017 saya baru bisa mengurus ke kedutaan , saya sudah mengantri dari pukul 8:00 pagi , pelayanan pengurusan visa baru dimulai dari pukul 8:30 pagi. Meskipun saya diundang dari pihak Fun Japan saya tetap harus melampirkan bukti keuangan yang waktu itu saya kira tidak diperlukan karena biaya perjalanan dan akomodasi sudah disponsori oleh pihak Fun Japan. Saya harus kembali lagi ke kedutaan besoknya untuk melengkapi dokumen yang kurang tersebut. Setelah 5 hari kemudian saya akhirnya memperoleh visa Jepang tepat di 3 hari sebelum hari keberangkatan saya ke Jepang.


Fun Japan Visit Japan Campaign ke-7

Web Dirjen Imigrasi Informasi pembuatan Paspor : 

Web Informasi visa Kedutaan besar Jepang :